Slide Title 1

Aenean quis facilisis massa. Cras justo odio, scelerisque nec dignissim quis, cursus a odio. Duis ut dui vel purus aliquet tristique.

Slide Title 2

Morbi quis tellus eu turpis lacinia pharetra non eget lectus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec.

Slide Title 3

In ornare lacus sit amet est aliquet ac tincidunt tellus semper. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Selamat Datang di F Ramadhani xFTPx Blogspot Selamat Browsing Semoga Bermanfaat :p

Rebel For Most Of Your Lifetime ( Outsider Handayani Rock City ) xFTPx


^^ Untuk kaum yang tersisih dan terlupakan. Untuk mereka yang tersudut dan terdiam. Lawan dunia yang marak akan benci & dengki dengan letup cinta yang tegar menyala ^^


^^ Jadilah seorang counter-culture with a big heart, yang bertanggung jawab, respect thd keluarga, lingkungan dan bumi pertiwi ^^

Kamis, 14 Juni 2012

Bunuh TV-Mu, Hidupi Hidup-Mu !!!

   Siapa yang berani melawan kekuatan televisi? Dengan kehadirannya yang begitu masif dan sesnsaional di tengah ruang keluarga, rasanya sulit mencegah hegemoni televisi terhadap kehidupan kita. Dibandingkan media lain, seperti buku, televisi merupakan suatu hiburan yang paling diminati oleh masyarakat. Walaupun harganya tidak bisa dibilang murah, tapi adalah suatu keharusan bagi setiap keluarga untuk setidaknya punya satu pesawat TV di ruang tamu mereka. Televisi tidak hanya hadir untuk keluarga berada, tapi ia juga mampu memberi hiburan sampai ke pelosok desa.

   Dalam sebuah penelitian, menunjukkan bahwa televisi memiliki daya penetrasi jauh lebih besar daripada media informasi lainnya. Penetrasi televisi mencapai 90,7 persen, bandingkan dengan radio (39%), surat kabar (29,8%), majalah (22,4%), dan internet (8,8%).

Nielsen Media Research (2004)

   Di Indonesia sendiri, perkembangan awal dari media televisi adalah sekitar tahun 1960-an. Soekarno tidak ingin negaranya dibilang ketinggalan jaman oleh negara lain. Oleh karena itu, selain membangun Monas dan Hotel Indonesia, televisi adalah salah satu monumen yang diperjuangkan oleh Soekarno.

   Setelah Soeharto berkuasa, fungsi dari televisi digunakan bukan sebagai media massa, tapi sebagai media pemerintah seperti memberitakan berita ataupun propaganda. Dia ada untuk pemerintah dan dia melayani pemerintah. Masyarakat dibuat bodoh, karena setiap orang hanya cukup duduk diam, lihat dan dengar.

   Sejak saat itu, lebih dari 70% uang yang beredar, berada pada keluarga orang-orang Soeharto saja. Maka pada awal tahun 1990-an, muncullah lebih banyak lagi media-media swasta. Bukan karena masyarakat butuh media baru, tapi karena kelebihan uang, sejak yang mempunyai saham atas perusahan-perusahaan TV swasta adalah orang orang dari "golongan terpilih" Soeharto.

APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA?

   Disini, televisi menjadi sebuah episode baru dari sebuah kehancuran. Karena setelah masyarakat dibuat bodoh, generasi-generasi baru dibuat menjadi konsumtif. Sampai sekarangpun televisi belum mampu memberikan informasi yang benar-benar layak di konsumsi (kalaupun ada itupun jumlahnya sedikit sekali). Setelah kejatuhan Orde Baru, media televisi menjadi lahan bisnis yang empuk untuk para konglomerat-konglomerat yang juga ingin bermain didalamnya. Sehingga tujuan dari televisi, bukan lagi sebagai media informasi, tapi hanya sebagai media eksploitasi untuk mengeruk keuntungan.

   Membiarkan media televisi melenggang begitu saja adalah tindakan bodoh. Pasalnya, di setiap waktu, televisi selalu melancarkan teror (mental dan perilaku) kepada masyarakat. Ada berbagai permasalahan yang serius berkenaan dengan media televisi. Apalagi, ketika kita mengetahui bahwa media ini lebih banyak diserap masyarakat menengah ke bawah. Pasalnya, kelompok masyarakat ini cenderung tidak kritis dan menelan mentah-mentah semua yang ditampilkan di televisi. Artinya, meskipun program stasiun TV nihil tanggung jawab, masyarakat akan tetap menerimanya.

   Di sinilah teror media televisi bekerja. Caranya dengan mengeksploitasi semua keinginan masyarakat, perusahaan-perusahaan TV mulai berlomba-lomba menciptakan program-program yang memuaskan keinginan dan mewujudkan 'mimpi' masyarakat. Sehingga, televisi hanya akan menjadi pelayan yang mengilusi dan meninabobokan, tetapi tidak mempunyai daya untuk membangun masyarakat. Dan pada akhirnya peran televisi adalah 'menjual bukan memberi'.

   Dari segi bahasa saja bisa kita lihat terornya. Pemakaian bahasa gaul dan populer ala Jakarta, seperti lo-gue dan so what gitu loh, akhirnya merambah sampai ke Aceh, Manado, bahkan Papua. Juga soal gaya hidup remaja Jakarta yang ditiru remaja-remaja di daerah terpencil. Budaya imitatif ini tumbuh marak sebagai konsekuensi logis dari pesona superfisial yang ditampilkan media televisi.

   Gejala peniruan atas apa yang ditampilkan di televisi, pada gilirannya akan mendorong tumbuh-suburnya budaya pop (pop culture) yang rendahan, yang dikangkangi oleh kekuatan kapitalis/modal. Rekayasa sosial (social engineering) terjadi bukan karena kesadaran masyarakat untuk pengembangan, melainkan terjadi karena hegemoni kekuatan modal yang membentuk masyarakat semakin tergantung (dependent) pada media televisi.

   Logika komersial membuat berbagai program acara televisi menjadi seragam bentuknya. Ketika suatu program menjadi laris-manis maka program-program serupa juga semakin bermunculan. Persis sebagaimana kita berada di tengah pasar malam, semua stasiun televisi menayangkan kegemerlapan, pesona fisik, dan hal-hal lain yang superfisial. Di balik kegemerlapan, ke-glamouran dan hal-hal superfisial itulah, dipropagandakan keasyikan terhadap hal-hal yang berada di luar kesadaran diri. Kemudian muncul kekaguman dan kebahagiaan di luar batas, sehingga memicu kegandrungan untuk terus mengkonsumsi, untuk terus hidup dalam gaya modern dan kemewahan.
 

   Akibatnya, kepribadian yang kemudian menonjol adalah individualisme. Nilai-nilai moralitas, sosial-kemasyarakatan, mulai terpinggirkan oleh hal-hal yang superfisial, seperti materi dan jabatan.




  


"Jika ingin menjadi manusia baru, manusia yang sadar diri, maka beranilah untuk: Matikan TV-mu! Ataupun jika anda belum berani seperti itu, maka mulailah dari sekarang untuk: Matikan Otak-mu dari Pengaruh Buruk Propaganda Media TV!"

Senin, 11 Juni 2012

Diam Itu Dosa

Dunia kita kaya akan warna, budaya & sumberdaya
Tapi dunia kita juga kaya akan derita

Nyawa tak ada harganya dibandingkan harta
Nurani tak ada bedanya dengan tidak peduli
Akal pikiran tak ada gunanya daripada kekuasaan

Bisakah kita diam ketika kita melihat kenyataan bahwa para birokrat kita ternyata hanya merakyat ketika pemilu tapi berkhianat ketika menjabat?

Bisakah kita diam ketika melihat banyak teman-teman kita tidak mendapatkan pendidikan layak yang katanya diwajibkan oleh negara ini?

Bisakah kita diam ketika melihat adik-adik kecil kita sudah turun ke jalan dan kehilangan masa mudanya yang bahagia?

Bisakah kita diam ketika melihat saudara-saudara kita hidup dalam ketidakberdayaan kemiskinan, serba kekurangan dan terhimpit banyak kesulitan?

Bisakah kita diam ketika ada beberapa golongan yang menumpuk kemakmuran sementara banyak yang lainnya terperangkap dalam jaring kemelaratan?

Bisakah kita diam ketika alam raya yang sebenarnya kita milki bersama untuk menjamin kesejahteraan banyak orang sudah dikapitalisasi oleh segelintir majikan?

Bisakah kita diam ketika melihat lembaga hukum yang kita percaya ternyata telah menipu kita atas nama keadilan?

Bisakah kita diam ketika melihat saudara-saudara kita yang tergusur hanya bisa marah, menangis dan menjerit tanpa bisa melawan?

Bagaimana mungkin kita bisa diam melihat semua itu?
Padahal semuanya ada di depan mata

Kepercayaan mana yang menyuruh kita diam?
Agama mana yang yang memperbolehkan kita diam?
Kitab suci mana yang menganjurkan kita diam?
Ilmu pengetahuan mana yang mengajarkan kita diam?

Kalau diam itu adalah dosa
Lalu kenapa kita tetap diam saja
Ketika melihat dunia tak lagi bisa tertawa bahagia

Mimpi Buruk Dunia

Ketika kita lupa pada takdir akan kehidupan yang harus kita jalani
Ketika kita tak peduli lagi pada senja pertama yang kita cintai
Ketika kita terbuai dan terlena oleh kemajuan dunia
Ketika itu juga kita tak tahu lagi kebahagiaan selain apa yang dijajakan oleh TV
Dan sudah saatnya kita harus segera menyadari
Bahwa dunia perlahan namun pasti berada dalam genggaman ketakutan

Kemiskinan dianggap sebagai hal yang lumrah atas imbas kesenjangan sosial
Pendidikan kian menjadi keseharian yang tidak mendidik
Kehidupan semakin tak terhidupi selain demi akumulasi kapital dan kekuasaan
Mimpi buruk telah bertransformasi menjadi keseharian yang semakin nyata

Kita dihadapkan kepada realita yang sungguh tak manusiawi
Dimana keadilan seakan hanyalah sebuah mimpi
Dimana tingkat kekerasan menjadi semakin merajalela
Dimana biaya hidup semakin melambung tinggi
Dimana kelaparan dan kemiskinan selalu membayangi
Dan itulah gambaran nyata keadaan yang harus kita jalani sehari-hari
Bukankah sungguh ironis dengan kekayaan para pejabat
Yang sejatinya mereka adalah para pelayan rakyat

Laju produksi dan konsumsi yang sedemikian cepat
Membuat kita semakin terseok-seok demi menggapai kepuasan hasrat
Segala sesuatu yang hidup telah semakin tereduksi
Menjadi benih reproduksi kelelahan dan ketakutan

Haruskah kita membiarkan mimpi buruk ini terus berlangsung ?
Sekarang juga, kita akan berjanji :
Untuk tak lagi lupa membersihkan darah pada luka yang tak kunjung mengering ini
Untuk sesuatu yang hidup, yang kita namakan kesejahteraan bersama

Pengkhianatan Matahari Pagi (Disharmony Of Humanity)

Pernahkah kita belajar pada...

Eksistensi yang mencoba mengabaikan nurani
Kolaborasi duniawi yang selalu menghakimi massa
Arogansi yang tak pernah jera untuk menjajah cinta
Dan siluet insan gadungan yang membunuh sayang

Sanggupkah kita takkan lupa untuk menuntut pada...

Angkara yang memadamkan nyala api kedamaian
Munafik yang mengotori kesucian sperma
Fatamorgana yang menenggelamkan panorama
Dan teatrikal yang mengangkangi firman sangkakala

Ataukah kita hanya sekedar berhenti berharap pada...
Untaian kalam hati yang terdiam bisu menangisi parodi basi
Dan ratapan sunyi yang merengek tiada pasti

Apakah salah jika nurani menuntut ?
Apakah dosa jika ia menari menantang barisan belati ?
Padahal nurani itu rasa dan rasa adalah anugerah
Yang selayaknya disajikan untuk sesama

Karena itu cobalah sejenak untuk menikmati...

" Oh betapa agungnya dunia kita
Di hadapan barisan nisan yang dikomando matahari pagi
Rancangan realita yang serupa alam mimpi
Berjajar rapi dalam etalase tirani mendekonstruksi ambisi
Menghabisi semua nyawa untuk selembar kontrak asuransi
Dengan janji surga yang diakumulasi oleh pahala bertubi-tubi
Serupa berhala konstitusi yang saling berebut jatah kursi
Membuat kebebasan hanya berkibar dibalik layar kaca televisi
Dan monumen cinta hanya akan berdiri setelah diimingi sederetan nafsu konsumsi
Hingga puncak kesabaran, tingkat keimanan dan barikade impian
Menanti ajal untuk hancur berantakan ! "

Cukup sudah !
Buyarkan lamunan sejenak untuk menabur semangat...

Sekarang cobalah untuk pasrah
Dan biarkan tubuhmu ditelanjangi oleh angkuhnya bayangan malam
Jangan beri kesempatan pada gairah bulan dan bintang
Karena mereka hanyalah biduan yang bersinar diantara kelam
Jangan berharap angin berhenti berdansa
Sebelum ia menjumpaimu untuk meniupkan asa
Karena air susu tidak akan dibalas dengan air tuba
Tapi dengan harapan yang akan terbakar
Melahirkan reinkarnasi rasa untuk mengebiri naluri

Dan karena matahari terlalu pagi untuk mengkhianati
Maka jangan izinkan dirimu untuk mati terlalu dini...

Minggu, 10 Juni 2012

Rebelionist Sejati

Rebel for Life ! , yep sebuah kata yang sangat kuat yang telah kita bahas pada post sebelumnya (Rebel for Life !)

Era perang telah berlalu, tantangan bagi para rebelionist pun semakin tinggi seiring perkembangan jaman.

Lawan dari para rebelionist pun berpindah. apabila pada era perang adalah para kapitalist yang gemar melakukan penindasan dan dominasi tehadap negara-negara kecil menjadi sesama trend-rebelionist.

Perbedaan yang mencolok dari kedua lawan ini adalah sisi mereka berada, apabila para kapitalis sudah jelas berdiri pada sisi yang berlawanan , sedangkan para trand-rebelionist adalah musuh dalam selimut yang mempersulit bagi kita untuk melawannya , bahkan membedakannya

> Apakah itu trend rebelionist ?
Trend rebelionist adalah sekelompok orang yang menganut ideologi rebel for life, tetapi salah kaprah dalam menginterpretasikannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga yang melenceng dari tujuan awal (menciptakan keadilan dan kebebasan berekspresi bagi siapapun tanpa harus mengikuti sistem yang ada)

> Mengapa disebut trend rebelionist ?
Pada jaman ini, banyak anak muda yang menjadi rebelionist hanya karena ikut-ikutan teman, tanpa sebelumnya mempelajari terlebih dahulu mengenai hal tersebut.

yang mereka tahu hanyalah melawan orang tua , jalan-jalan di mall, ingin menjadi gaul, pacaran , bahkan melakukan tindakan mesum tanpa tujuan yang jelas, hanya untuk keren-kerenan karena mereka bangga karena telah 'memberontak' dari orang tua mereka.

> Apa kesalahan fatal dalam ideologi trend rebelionist ?
Kesalahan fatal pada trend rebelionist adalah mereka tidak menyadari tujuan awal rebelionist yaitu memperbaiki kesalahan yang telah mendarah daging pada masyarakat sehingga esok akan menjadi lebih baik lagi

Sebaliknya trend rebelionist kini telah menjadi duri dalam daging masyarakat yang menyeret moral menuju jurang terdalamnya

Apalah arti disekolahkan jika kalian malas belajar ?
Apalah arti memiliki band rock tetapi liriknya masih saja seputar cinta ?
Apalah arti pacaran jika tujuan awal kalian hanyalah untuk nafsu semata ?
Apalah arti kalian mejeng di mall dengan pakaian keren jika semua itu masih minta dari orang tua ?
Apalah arti kalian menjadi orang berpendidikan jika kalian masih memuja-muja sinetron yang membodohkan masyarakat ?
....
Apalah arti kalian menjadi Rebelionist jika hanya untuk mendapatkan ketenaran semata ?

> Apakah arti rebelionist pada jaman saat ini ?
Rebelionist sejati adalah seseorang yang berani melawan arus jaman yang semakin kacau dan memperbaikinya tanpa pamrih..

Rebelionist sejati adalah orang yang lebih banyak bertindak daripada bicara..
Rebelionist sejati adalah orang yang berani mengatakan TIDAK pada narkoba disaat semua orang menggunakannya..
Rebelionist sejati adalah orang yang mau menjaga kesuciannya hingga pernikahan disaat semua orang melakukan free sex..
Rebelionist sejati adalah orang yang berani memikul tanggung jawab disaat semua orang lari daripadanya..,
Rebelionist sejati adalah orang yang berpikir jauh ke depan disaat semua orang hanya berpikir untuk bersenang-senang..
...
Rebelionist sejati adalah orang yang berani mempertahankan ideologinya ditengah masyarakat yang kompromi dengan segala hal (hedonisme , free sex , drugs ,dll)..

Jumat, 08 Juni 2012

Inspirasi Hidup

1) Apa yang membuat kalian tetap eksis? Pada press release album terakhir sepertinya kalian ingin memuntahkan masa-masa kemelut dalam eksistensi ben ini, sampai-sampai si Superman merasa hampir menyerah.
Jrx: Rasa cinta dan dukungan alam semesta yang membuat kami bertahan. Dua faktor tersebut tidak bisa dikalahkan oleh apapun juga.

2) Jika pada masa sulit itu membuat SID bubar, kira-kira kalian akan mengambil alih pekerjaan apa? Kita tau, di Indonesia banyak musisi indie/cutting-edge belum bisa menggantungkan hidup dari nge-ben. Atau kalian memang mendedikasikan hidup sebagai ben punkrock dan trus rock n roll?
Jrx: Jika SID harus bubar, saya akan menjadi aktor atau desainer, Bobby menjadi graphic designer dan atlet badminton, Eka bisa menjadi ahli IT dan multimedia. Banyak hal yang bisa kita lakukan. Tapi kenyataannya, SID tidak akan bubar. Kita mungkin suatu saat akan meredup, tapi tidak akan pernah padam.
 
3) Apa yang signifikan dari “Angels & The Outsiders” dibanding album-album sebelumnya?
Jrx: Kita membuka pemikiran orang bahwa nyawa punkrock tidak terletak pada distorsi, makian dan tempo lagu yang cepat. It's all in the lyrics and attitude...
 
4) We know, industri musik di sini masih mengedepankan sisi komersialisme dibanding mutu karya. Dalam arti, label rekaman cenderung memilih musik yang gampang dicerna, catchy, easy-listening dan akhirnya terlihat seragam. Kalian sebagai ben punk yang tergabung dalam label mayor, apakah juga kompromi dalam berkarya? Apa yang kalian lakukan untuk meyakinkan Jan Djuhana agar SID tetap di label SONY?
Jrx: Dari awal Sony Music sudah tahu karakter SID seperti apa dan kita memiliki gentleman's agreement bahwa label tidak ikut campur di wilayah berkesenian SID. Lagu, lirik, video klip, art work, image, konser, dll kita yang menentukan. Sony memproduseri album, mengurus promo dan distribusinya.
 
5) Selain di luar itu, apa yang ‘meresahkan’ dari dunia industri musik?
Jrx: Yang meresahkan bukan pelaku industrinya saja, tapi peminat industrinya. Semua bertalian. Selera mereka yang seragam membuat band berlomba-lomba untuk menjadi seragam. Di sini media punya peran besar dalam membentuk selera pasar. Jangan cuma menyalahkan band atau media juga, kita semua ikut terlibat kok dalam kemunduran ini. Dan tidak ada gunanya mengeluh, lebih baik lakukan sesuatu yang besar dan hajar kemunduran sampai titik penghabisan.
 
6) Sebagai ben, apa kalian memerlukan sebuah imej/citra?
Jrx: Jika kamu ingin meraih langit, citra sangat signifikan karena setiap band memerlu-kan wajah. Sama seperti manusia, wajah [citra] ini ber-fungsi untuk dijadikan kekuatan yang membedakan-mu dengan band/manusia yang lain. Dan citra tidak harus identik dengan fashion. Attitude, movement, lirik, dll bisa menjadi citra/wajah setiap band.
 
7) Apa yang membuat SID lebih terekspos dari ben-ben Bali lainnya? Apakah di Bali tidak memiliki basis media yang kuat (khususnya untuk musik cutting-edge)? Atau kalian merasa ada sentralisme pada permusikan Indonesia?
Jrx: Yup, Bali belum memiliki basis media yang kuat. Semua masih terpusat di Jakarta. SID terekspos karena kami melakukan sesuatu yang layak di-ekspos. Bukan karena skandal infotainment pastinya.
 
8) Seandainya SID tak berlanjut, mungkin kalian tak akan merealisasikan mimpi agung-nya, yaitu tur Amerika. Ada 2 tur lagih! Pada tur Vans Warped kalian cuma tampil sebagai ben ‘ecek-ecek’ (baca: kurang famous) sedangkan di tur From Bali with Rock kalian hadir sebagai headliner. Apa perbedaan yang kalian rasakan dari 2 tur tersebut? Dan setelah merasakan panggung bergengsi dalam festival dunia, apa yang berbeda dari event-event lainnya?
Jrx: Tidak ada perbedaan besar karena di US walaupun kami headliner, tetap saja orang sana mostly tidak tahu SID. Faktor perjuangannya sangat dominan. Perbedaan event internasional dengan event lainnya lebih pada disiplin waktu yang akurat dan masalah kebersihan. Orang Indonesia harus lebih sadar kebersihan dan menghilangkan kebiasaan jam karet.
 
9) Saya teringat statement dari promoter lokal ternama, bahwa yang membuat ben-ben Indonesia sulit go international adalah perkara bahasa/lirik. Tapi dengan berhasilnya SID tur ke Amerika telah melabrak argument-argumen yang sama. Kalo bagi kalian, apa yang membuat ben-ben lokal susah tembus ke skala dunia? Atau, semua itu memang ada faktor keberuntungan juga?
Jrx: Hukum alam. Mungkin karena memang belum waktunya. Jika harus terjadi, pasti akan terjadi. Everything happens for a reason.
 
10) Secara kultur musik, kalian kan juga mengadopsi budaya luar. Tapi selama tur di Amerika kalian merasa ada penilaian ‘dibanding-bandingkan’ ‘ga?
Jrx: Gak ada, mungkin publik AS sudah melewati fase 'membanding-bandingkan' band ini dengan band itu. Mereka lebih kepada sikap take it or leave it. Jika suka, mereka tunjukkan dukungan, jika tidak suka ya mereka pergi. Fair dan gak banyak basa basi seperti di Indonesia.
 
11) SID pernah buat DVD tur Australia. Ada rencana tur Amerika kemarin 
dibuatkan DVD-nya juga? Kalo iya, kapan dirilis?
Jrx: Sedang di-edit, mudah-mudahan rilis sebelum 2010.
 
12) Ehm! Selama tur Amerika kemarin kalian dapet groupis ‘ga?
Jrx: No comment.
 
13) Sebelumnya, sejauhmana kalian mengetahui fanbase SID di luar Indonesia, terutama Amerika?
Jrx: Kami mengetahuinya lewat Myspace, ada beberapa warga AS yang menyimak perjalanan SID dan memesan merchandise/CD untuk dikirim ke AS. Walaupun jumlahnya tidak fantastis, lumayanlah daripada tidak ada sama sekali.
 
14) Baru-baru ini SID mendeklarasikan para “Outsiders” wanita dengan sebutan “Lady Rose”. Ada alasan khusus?
Jrx: Agar wanita dalm dunia punkrock lebih dihargai dan dilindungi. Tidak dianggap sebagai pelengkap saja karena sejatinya peran mereka juga besar. Selain itu juga untuk mengikis image 'machoisme' yang berlebihan dalam punkrock. Kami sudah muak dengan stigma punkrock itu simbol kekerasan/kejantanan. Itu semua omong kosong manusia-manusia berpikiran sempit. Punkrock tidak mengenal jenis kelamin, ras, dan strata sosial. Punkrock ada untuk semua manusia tanpa terkecuali. Miskin-kaya tua-muda laki-perempuan, semua bebas menikmati punkrock.
 
15) Banyak ben-ben luar (terutama yang cutting-edge) lebih mengharapkan ‘pemasukannya’ dari hasil tur dibanding penjualan album. Kalian sendiri bagaimana?
Jrx: Sama.
 
16) Dengan partisipasi kalian dalam tur Vans Warped, ini tentu menambah reputasi kalian. Dengan begitu, apa ‘bayaran’ kalian juga naik?
Jrx: Tergantung acaranya. Kemarin konser amal untuk Padang kita tidak dibayar dan ikut menyumbangkan donasi dalam bentuk lelang t-shirt/CD SID. Tapi kalau acaranya memang komersial dan disponsori korporat besar, kenapa harus malu meminta bagian yang besar juga. Realistis tidak ada salahnya.
 
17) Melihat style kalian yang rockabilly, jelas SID punya influens sisi western yang cukup kuat. Tapi saat tur Vans Warped kalian mengenakan pakaian adat Bali. Apa ini hanya pendomplengan identitas aja supaya mendapat simpatik? Bukankah sebelumnya kalian mengumbar nilai-nilai be yourself?
Jrx: Pertanyaanmu agak norak sebenarnya [hehehe-red] but anyway, kita memakai pakaian adat Bali karena beberapa alasan;
1. Publik AS tidak tahu Bali/Indonesia itu seperti apa dan pakaian adat bisa menjadi penegas darimana kita berasal.
2. Posisi kita di sana sebagai duta Indonesia dan tour kita memang bertujuan mempromosikan Bali/Indonesia.
3. Kita tetap menjadi diri sendiri karena di Bali kita sering memakai pakaian adat untuk beberapa acara yang bersifat adat.
 
18) Bagaimana pengklaiman budaya atas negara lain yang belum lama ini terjadi, bahkan tari Pendet dari Bali sempat kena imbasnya.
Jrx: Basi. Tiba-tiba semua orang menjadi patriotik berlebihan. Tidak mau melihat fenomena ini lebih luas dan bijak. Maunya perang dan perang. Lebih baik perbaiki dulu negara kita, benahi sistem pendidikan dan kesehatan untuk warga miskin, kurangi jumlah pengangguran. Kalau sudah kuat baru kita bicara perang. Tapi SID tidak pernah mendukung perang. Perang tidak pernah menyelasaikan masalah tapi menambah masalah. Buktinya sudah banyak: Iraq, Israel, Palestina. Semua masalah bisa diselesaikan tanpa harus menghilangkan nyawa manusia-manusia tidak bersalah. Fuck war!
 
19) Seandainya Bali berpisah dari Indonesia dan menjadi negara tunggal, kalian sepakat ngga?
Jrx: Haha. Gak mau dan gak mungkin bisa, listrik saja Bali masih tergantung sama Jawa. Cuma orang gila yang berpikir Bali bisa menjadi negara tunggal karena faktanya Bali masih sangat tergantung dengan propinsi-propinsi lain di Indonesia.
 
20) Pernah ngga kalian ditolak orang tua pacar karena penampilan kalian yang rock n roll?
Jrx: No comment.
 
21) Ok. Ada yang ingin ditambahkan?
Jrx: Jaga dan hormati bumi ini maka ia akan membalasnya dengan cinta. Masa depan semesta ini kita semua yang menentukan.

Tidak Menjadi Keharusan Seorang Punk Menjadi Anarkis

    Menurut Jerinx, drummer band beraliran punk rock asal Bali, Superman Is Dead (SID) arti anarki sendiri cukup luas, dan tidak harus 100% diterapkan dengan agresivitas. “Anarki tidak harus menjadi vandalis, dan apakah seorang punk harus menjadi anarki? tidak juga!” tegasnya kepada Tribun Jogja sebelum tampil di Stadion Kridosono, Yogyakarta
    Drummer yang bernama asli Ary Astina ini berujar kalau setiap manusia berpotensi menjadi seorang anarkis. Punk sendiri juga memiliki arti yang luas, punk tidak harus berideologi garis keras. Di antaranya ada punk yang nihilis, dan hedonis. “Ada juga punk yang positivis, seperti gerakan straight edge yang anti alkohol, dan narkotika, atau yang lebih ke arah sport seperti, skate punk,” imbuhnya.
    Menurut Jerinx punk dan anarkisme adalah sama-sama sebuah sub-kultur. Maka tidak menjadi keharusan seorang punk menjadi anarkis, dan begitu juga sebaliknya. “Tidak semua aktivis anarkis mendengarkan musik punk, bahkan mereka mendengarkan jenis musik yang lainnya,” tambah Vokalis Devildice ini
Mengenai posisi SID, Jerinx mengatakan kalau ia sendiri bingung posisinya berada dimana. Latar belakang mereka yang berasal dari Bali tidak mengarahkan mereka menjadi seorang anarko. “Tapi jika ditanya apakah harus melawan, ia mengatakan bahwa itu merupakan sebuah kepastian. Namun apa yang dilawannya selalu berubah-ubah. “Terkadang melawan bentuk-bentuk fasisme, dan dalam skup yang lebih kecil, kami juga melawan bentuk kapitalisme lokal seperti kasus BIP di Bali,” tegas musisi kelahiran Kuta, 10 Februari 1977 ini.
    Bersama teman-temannya di SID, Bobbykool (vokal/gitar), dan Ekarock (bass), Jerinx kerap kali melakukan aksi turun ke jalan untuk mengritik proyek Bali International Park (BIP) di kawasan bukit, Jimbaran. Proyek di atas lahan terlantar seluas 200 hektar ini nantinya akan dijadikan fasilitas Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) kerjasama Asia Pasifik (APEC) tahun 2013.
Jerinx juga mengatakan kalau ideologi SID sedikit nihilis, “tapi kami tetap ada di sisi positivis, seperti mengadakan acara-acara pendidikan tentang ekologi, dan semacamnya,” ujarnya lalu tersenyum. (*)

~JRX~

Rumble Adalah Senjata

      Balinese Pride. Seniman Bali sejak dulu kala melukis wanita bertelanjang dada. Itu menodai budaya Indonesia? RMBL adalah media (dalam bentuk) pakaian yang dirancang untuk menelanjangi kemunafikan. Inspirasi RMBL adalah hal-hal yang sering ditabukan oleh masyarakat dengan alasan-alasan mainstream seperti ketakutan yang berlebihan akan keindahan wanita, budaya alternatif & substansi mood altering. Menjadi diri sendiri terasa sulit di negara bhinneka yang penuh aturan moral ini. Disinilah RMBL berdiri, ini bukan tentang pakaian semata, ini tentang energi untuk melawan & menjadi diri sendiri. In our propaganda, we don't use professional models. 'R' in RMBL stands for 'Real' so we only use original outlaws & counter-culture enthusiasts. Our philosophy "eat the fashion, wear the poison" ~ is like saying "fuck you mainstream world, what I wear will get you poisoned"

Online store www.facebook.com/RumbleOnlineStore
Fanpage www.facebook.com/RumbleTime



Baby Rumble by RMBL

      Didasari keinginan untuk 'melawan' perspektif mainstream bahwa 'bayi yang cute adalah bayi yang terlihat seragam dengan bayi-bayi lain' maka lahirlah ide Baby Rumble ini. Memberi alternatif kepada para orang tua yang tidak ingin buah hati nya terlihat seragam. Meski 'melawan', Baby Rumble di desain dengan cinta dan harapan agar sang buah hati tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang kuat serta tidak mudah termakan arus. Menjadi buah hati yang bisa meneruskan 'kemerdekaan' yang coba diterapkan oleh orang tua mereka. Lagi, ini tentang ideologi untuk menjadi merdeka. Dan semua dimulai dari keluarga.

Online store www.facebook.com/BabyRumble

By : JRX

Cerita Singkat Dibalik Lagu-lagu Devildice

Lagu-lagu ini akan segera dirilis dalam album Devildice "Army Of The Black Rose" (Sony Music Indonesia)
Berikut cerita singkat dibaliknya.
1. Army Of The Black Rose
Bercerita ttg dunia dari kacamata kaum nihilis. Dimana mereka merasa dunia ini haus darah, rakus dan kebenaran hanyalah manipulasi teori kebencian. Mereka kesepian. Sangat kesepian.
2. Land Of No Angels
Harapan untuk remaja-remaja broken home agar selalu ingat bahwa cinta ada dimana saja. Belajar melupakan dan memaafkan adalah krusial.
3. Diamonds Are Forever
Dibantu oleh Sari Nymphea pada vokal, Leo dan Kape Suicidal Sinatra pada gitar/kontra bass. Lagu ini terinsprasi oleh duet Cash-June Carter, tentang tak bertemunya dua perasaan yang abadi. Why? Simply coz hidup memang tak pernah sempurna.
4. Nuestro El Misterio
It's about secrets. The good ones. Hal-hal 'kotor, liar nan rahasia' yang kita lakukan bersama kekasih tercinta. Wild things that drives you insane and making you feel like a king for a day. Or night.
5. Never A Saint
Lagu lama DD yang masih relevan masuk di album ini karena struktur lagunya merupakan cetak biru arah musikal DD kedepannya. Tentang pengakuan jika kita memang -kadang- bukan malaikat.
6. True
Kilas balik dan introspeksi. Merayakan rasa sakit dari petualangan hidup, namun bangga dan bersyukur sudah bisa sejauh ini tanpa harus menjadi orang lain.
7. Mad Of This World
Again, dunia dari kacamata seorang nihilis. Lelah melihat tersingkirnya jiwa-jiwa tulus yang bekerja keras untuk dunia yang lebih baik, kalah oleh dinginnya dunia.
8. Love/Drugs
Escape reality, enter the La La Land.
9. Palace Of My Own Disgrace
Lagu terpanjang yang pernah saya tulis. Dibantu Hendra Fish (Telephone) pada gitar. Tentang penemuan identitas dan kesadaran baru yang dipahat oleh derasnya hujan dan sambaran petir dari masa lalu.
10. (Kiss Of The St.Villain) Black Moon Suicide
Ketika seseorang berada di level psikologis yang mendekati teori "percobaan bunuh diri". Setan tidak terlalu jauh dari saya ketika lagu ini ditulis. I still can smell his breath. Panas.
11. Rock & Roll City
Satu-satunya lagu riang yang saya tulis untuk Devildice. Ditulis tahun 2004 di Hotel Paragon - Jakarta, lagu ini mengingatkan saya akan malam-malam panas, penuh kejutan dan seringkali menjadi rahasia. "Malam-malam" itulah pencipta lagu ini sesungguhnya. Saya hanya menikmatinya. Dari "belakang" 
 
~JRX~

Puisi Seorang Ladyrose

Annisa Nadhilah Baskoro Yudhoyono:

Pagi ini ku pakai sayap yg kemaren 

aku taruh dan pagi ini 
aku jg mulai sematkan tandukku..

kujalani hari dengan ditemani malaikat di hatiku siap jadi wanita yg di perhitungkan..Kita wanita lain dengan lelaki. 
Kita wanita bertarung dengan nyawa dan darah..jgn remehkan kita..

Hari ini Lady rose beraksi dan ditemani sang kekasih Outsider..

yg siap menjaga dari si muka tebal..

meskipun dia bukan pahlawan berparas tampan..
tapi kita sanggup menginjak api neraka..